Panduan Lengkap Liburan ke Pura Ulun Danu Beratan di Bedugul
Terletak di tepi Danau Beratan, pura ini menawarkan pemandangan asri pegunungan dan udara sejuk khas Bali bagian utara.
9/13/20253 min read
Di ketinggian Bedugul, di tepian Danau Beratan yang berkabut, ada sebuah pemandangan yang seperti lukisan hidup: pura berundak dengan atap meru yang bertumpuk, seakan mengapung di atas permukaan air ketika danau naik. Pura Ulun Danu Beratan—sering disebut singkat Pura Ulun Danu atau Pura Beratan—adalah salah satu ikon visual Bali yang paling sering muncul di kartu pos dan feed perjalanan. Namun kunjungan ke tempat ini lebih dari sekadar foto: ia menawarkan jendela ke tradisi spiritual Bali, sistem pengairan subak yang berfungsi, dan udara pegunungan yang menyejukkan — pengalaman yang pantas direncanakan dengan baik.
Mengapa Ulun Danu Beratan istimewa?
Pura ini didedikasikan untuk Dewi Danu — roh atau dewi yang dipercaya menguasai air danau, sumber kehidupan penting untuk sistem irigasi pertanian di Bali. Karena perannya mengatur pasokan air, Ulun Danu Beratan menjadi pusat religius sekaligus simbol ekologis: danau ini mendukung jaringan subak (sistem irigasi tradisional Bali) yang menjadi bagian krusial dari budaya pangan pulau. Dibangun pada abad ke-17, candi-candi dan meru (menara beratap jerami bertingkat) di kompleks ini menampilkan perpaduan arsitektur ritual yang indah dan suasana alam pegunungan yang sejuk.
Lokasi dan akses — bagaimana cara sampai ke sana
Ulun Danu Beratan terletak di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, di dataran tinggi tengah Bali. Dari Denpasar atau Kuta, perjalanan darat biasanya memakan waktu sekitar 1,5—2 jam tergantung lalu lintas dan rute yang diambil. Jalan menuju Bedugul menanjak dan berkelok, namun pemandangan pegunungan dan perkebunan teh membuat perjalanan itu sendiri menjadi bagian dari pengalaman. Untuk wisatawan yang ingin praktis, banyak tur harian dan sopir sewa tersedia dari daerah wisata utama seperti Ubud, Kuta, atau Seminyak.
Sejarah singkat dan makna spiritual
Menurut catatan sejarah, Pura Ulun Danu Beratan dibangun sekitar tahun 1633 dan dipersembahkan untuk Dewi Danu, dewi air yang diyakini mengatur aliran danau, sungai, dan sumber air pengairan. Selain itu, di kompleks pura terdapat pelinggih (meru) yang didedikasikan kepada dewa-dewa utama seperti Shiva dan juga penghormatan untuk leluhur kerajaan setempat. Karena letaknya di danau dan peranannya dalam sistem irigasi, pura ini tidak cuma penting secara agama tetapi juga penting secara sosial-ekonomi bagi masyarakat agraris di sekitarnya.
Apa yang bisa dilakukan di Ulun Danu Beratan
1. Berjalan-jalan di taman lanskap — Kompleks pura dikelilingi taman yang rapi dan area jalur setapak yang membuat pengunjung bisa berjalan santai sambil melihat pemandangan gunung danau.
2. Mengambil foto “pura terapung” — Pada saat permukaan danau naik, bagian meru terlihat seolah mengapung; momen ini adalah yang paling banyak diburu fotografer.
3. Belajar tentang subak dan irigasi — Di sekitar Bedugul ada penjelasan singkat dan pengamatan visual bagaimana air dari Danau Beratan mengalir ke sistem irigasi tradisional. Menghabiskan waktu untuk memahami hubungan antara pura, air, dan pertanian menambah makna kunjungan.
4. Mencicipi kuliner lokal — Di area wisata terdapat kios makanan dengan menu khas pegunungan Bali, termasuk jagung bakar, kopi Bali, dan sayur-sayuran segar dari dataran tinggi.
5. Mengunjungi objek wisata terdekat — Bedugul juga terkenal dengan Kebun Raya Bedugul, pasar sayur tradisional, dan sejumlah pura lain yang bisa digabungkan dalam rute harian.
Tips praktis untuk pengunjung
· Jam buka & tiket: Periksa jam buka dan harga tiket yang berlaku (tarif dapat berubah dari waktu ke waktu). Pada 2024–2025 banyak sumber menyebut tarif masuk sekitar IDR 75.000 untuk wisatawan asing; selalu cek update resmi sebelum berangkat.
· Pakaian sopan: Ulun Danu adalah pura aktif — jika ingin memasuki area suci, kenakan pakaian menutup bahu dan lutut; sarung sering disediakan untuk disewa di pintu masuk bila diperlukan.
· Bawa jaket: Suhu di Bedugul lebih dingin dibanding pesisir Bali; bawa jaket tipis karena angin dan kabut sore bisa membuat gerah berubah menjadi dingin.
· Datang lebih pagi: Untuk mendapatkan suasana tenang dan cahaya pagi yang lembut, datanglah pagi hari sebelum rombongan tur besar tiba. Jika ingin melihat “pura terapung”, amati kondisi permukaan danau (kadang terlihat lebih jelas saat air cukup tinggi).
· Transportasi: Jika naik sepeda motor, perhatikan cuaca dan kondisi jalan. Untuk kelompok, sewa mobil dengan sopir memberi fleksibilitas untuk berhenti di spot lain sepanjang rute.
Rekomendasi itinerary sehari (dari Ubud atau Kuta)
Pagi: Berangkat pagi dari Ubud/Kuta, nikmati pemandangan jalan naik ke Bedugul.
Tengah hari: Tiba di Ulun Danu Beratan, jelajahi kompleks, makan siang di warung sekitar.
Sore: Lanjut ke Kebun Raya Bedugul, atau mampir pasar tradisional. Kembali ke area penginapan sore hari.
Catatan: jika ingin santai, gabungkan kunjungan ini dengan Tamblingan atau Danau Buyan di rute yang sama.