Candi Sukuh Karanganyar

Candi Sukuh Karanganyar merupakan salah satu situs bersejarah yang terletak di lereng barat Gunung Lawu, tepatnya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini dikenal dengan keunikan arsitektur dan relief-reliefnya yang berbeda dari candi-candi Hindu pada umumnya. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai sejarah, arsitektur, dan makna filosofis dari Candi Sukuh, serta memberikan rekomendasi bagi wisatawan yang ingin mengunjungi situs ini.​

5/27/20252 min read

Candi Sukuh Karanganyar merupakan salah satu situs bersejarah yang terletak di lereng barat Gunung Lawu, tepatnya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini dikenal dengan keunikan arsitektur dan relief-reliefnya yang berbeda dari candi-candi Hindu pada umumnya. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai sejarah, arsitektur, dan makna filosofis dari Candi Sukuh, serta memberikan rekomendasi bagi wisatawan yang ingin mengunjungi situs ini.​

Sejarah Candi Sukuh

Candi Sukuh dibangun pada abad ke-15, sekitar tahun 1437 Masehi, pada masa akhir kejayaan Kerajaan Majapahit. Hal ini diketahui dari sebuah prasasti yang ditemukan di pintu gerbang barat candi yang bertuliskan angka tahun tersebut. Lokasi candi yang berada di lereng Gunung Lawu dianggap sebagai tempat suci untuk pemujaan terhadap leluhur dan roh-roh alam, serta sebagai pusat peribadatan bagi masyarakat pada masa itu. Selama masa penjajahan Inggris, tepatnya pada tahun 1815, Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, mengunjungi Candi Sukuh. Ia mencatat bahwa banyak patung yang rusak dan sebagian besar kepala patung telah hilang. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh tindakan perusakan yang terjadi pada masa transisi agama di Jawa, dari Hindu-Buddha menuju Islam.​

Paket open trip bromo termurah

Arsitektur dan Relief Unik

Candi Sukuh memiliki bentuk yang sangat berbeda dibandingkan dengan candi-candi Hindu lainnya di Jawa. Candi ini berbentuk piramida terpotong dengan tiga teras bertingkat, yang masing-masing lebih tinggi dari yang sebelumnya. Struktur utama candi terletak di bagian belakang teras tertinggi. Untuk mencapai puncak candi, pengunjung harus menaiki anak tangga dari batu yang ada di sisi depan piramida.​

Keunikan lain dari Candi Sukuh adalah relief-relief yang menghiasi dinding dan lantai candi. Relief-relief tersebut menggambarkan berbagai simbol kehidupan, termasuk simbol-simbol seksual yang dianggap sebagai representasi dari kesuburan dan kelahiran. Salah satu relief yang paling terkenal adalah gambar pasangan yang sedang berhubungan seksual, yang terukir di lantai pintu masuk candi. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan lingga dan yoni, simbol-simbol sakral dalam agama Hindu yang melambangkan dewa Siwa dan Dewi Parwati.​

Di sekitar candi, terdapat beberapa patung yang memiliki bentuk dan posisi yang unik. Salah satunya adalah patung manusia yang sedang memegang alat kelaminnya, yang dianggap sebagai simbol dari kesuburan dan kekuatan seksual. Selain itu, terdapat pula patung kura-kura dengan cangkang datar yang menghadap ke barat, yang diyakini sebagai simbol dari dunia bawah dan juga sebagai tempat untuk melakukan ritual pemurnian dan pemujaan leluhur.​

Makna Filosofis dan Spiritualitas

Candi Sukuh tidak hanya memiliki nilai sejarah dan arsitektur, tetapi juga kaya akan makna filosofis dan spiritual. Relief-relief yang menggambarkan simbol-simbol seksual dianggap sebagai representasi dari siklus kehidupan, kelahiran, dan kematian. Simbol-simbol tersebut juga mencerminkan pandangan hidup masyarakat pada masa itu yang sangat menghargai kesuburan dan keharmonisan alam.​

Selain itu, keberadaan patung-patung dengan posisi dan bentuk yang unik menunjukkan bahwa Candi Sukuh memiliki fungsi sebagai tempat untuk melakukan ritual-ritual tertentu, seperti pemujaan terhadap leluhur, roh-roh alam, dan dewa-dewa Hindu. Ritual-ritual tersebut diyakini dapat membawa keseimbangan dan keharmonisan bagi kehidupan masyarakat sekitar.​

Tips Mengunjungi Candi Sukuh

Bagi Anda yang tertarik untuk mengunjungi Candi Sukuh, berikut beberapa tips yang dapat membantu:

1. Waktu Terbaik untuk Berkunjung: Candi Sukuh dapat dikunjungi sepanjang tahun. Namun, waktu terbaik adalah pada pagi atau sore hari untuk menghindari terik matahari dan menikmati suasana yang lebih sejuk.​

2. Aksesibilitas: Candi Sukuh dapat dicapai dengan kendaraan pribadi atau umum dari pusat Kota Solo. Perjalanan menuju candi memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam.​

3. Fasilitas di Lokasi: Di sekitar candi, terdapat fasilitas seperti area parkir, warung makan, dan toilet umum. Namun, disarankan untuk membawa bekal dan air minum sendiri, terutama jika Anda berencana untuk melakukan perjalanan panjang.​

4. Etika dan Kehormatan: Sebagai situs bersejarah dan spiritual, pengunjung diharapkan untuk menjaga sikap dan menghormati nilai-nilai yang ada. Dilarang keras untuk merusak atau mengambil bagian dari candi sebagai suvenir.​

Roro Nusantara Tour