3 Destinasi Labuan

Labuan, sebuah pulau yang terletak di Laut Cina Selatan, merupakan wilayah federal Malaysia yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam. Meskipun sering kali terlewatkan oleh wisatawan, Labuan menawarkan berbagai destinasi menarik yang sayang untuk dilewatkan.

5/26/20252 min read

3 Destinasi Wisata Labuan yang Wajib Dikunjungi

Labuan, sebuah pulau yang terletak di Laut Cina Selatan, merupakan wilayah federal Malaysia yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam. Meskipun sering kali terlewatkan oleh wisatawan, Labuan menawarkan berbagai destinasi menarik yang sayang untuk dilewatkan.

1. Muzium Labuan (Labuan Museum)

Muzium Labuan terletak di Jalan Dewan, pusat kota Labuan. Dibuka pada 8 Oktober 2004, museum ini awalnya merupakan kantor administrasi pemerintahan British North Borneo pada era kolonial. Setelah restorasi pada tahun 1997 dan desain interior pada tahun 2002, bangunan ini diubah menjadi museum yang menampilkan sejarah dan budaya Labuan. Museum ini terdiri dari dua lantai; lantai bawah memamerkan sejarah Labuan dari masa prasejarah hingga menjadi wilayah federal Malaysia, sementara lantai atas menampilkan budaya dan ekonomi masyarakat Labuan melalui berbagai artefak seperti alat musik, senjata, dan pakaian tradisional. ​

Tips Mengunjungi:

· Museum buka setiap hari dari pukul 9.00 hingga 18.00.

· Masuk gratis, namun disarankan untuk mengenakan pakaian sopan.

· Cocok untuk wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya lokal.​

Paket open trip bromo termurah

2. Muzium Chimney (Chimney Museum)

Terletak di Tanjung Kubong, Muzium Chimney adalah situs bersejarah yang menampilkan menara cerobong setinggi 32 meter yang dibangun pada awal 1900-an. Menara ini terbuat dari 23.000 bata merah yang diimpor dari Inggris dan memiliki gaya arsitektur kolonial Inggris. Fungsi asli dari menara ini masih menjadi misteri; beberapa teori menyebutkan bahwa menara ini digunakan sebagai menara pengawas untuk memantau kapal yang masuk ke Victoria Harbour dan kota Labuan menggunakan sistem telegraf optik yang dikenal sebagai semaphore. ​

Tips Mengunjungi:

· Museum buka setiap hari dari pukul 8.00 hingga 17.00.

· Masuk gratis, namun disarankan untuk mengenakan pakaian yang nyaman.

· Cocok untuk wisatawan yang tertarik dengan sejarah industri dan arsitektur kolonial.​

3. Patau-Patau Water Village

Patau-Patau adalah desa nelayan yang terletak di atas air dan dihuni oleh keturunan Melayu Brunei yang menetap sejak tahun 1930-an. Desa ini dibangun di atas tiang di teluknya dan terhubung oleh jalan setapak dari kayu atau beton. Meskipun desa ini hancur akibat pemboman selama Perang Dunia II, desa ini dibangun kembali setelahnya. Selain kegiatan memancing dan wisata umum, desa ini juga menjalankan program homestay yang memungkinkan pengunjung untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. ​

Tips Mengunjungi:

· Program homestay tersedia bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan lokal.

· Disarankan untuk berkunjung pada pagi atau sore hari untuk menikmati suasana yang tenang.

· Hati-hati saat berjalan di jalan setapak, terutama saat cuaca hujan.

Roro Nusantara Tour